Kamis, 10 Januari 2019

Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh Anak Usia 1 Tahun

#

Anak-anak pada masa pertumbuhan mereka tentu sangat senang bermain dan bergerak sepanjang hari. Ini pasti tidak asing bagi ibu. Bagi orang tua, kebahagiaan melihat si kecil selalu aktif dan ceria. Namun, tidak jarang kegiatan anak membuat orang tua khawatir tentang kesehatan anak mereka. Pada saat ini, anak-anak sering jatuh sakit karena penurunan daya tahan, sehingga tubuh anak tidak cukup kuat untuk melawan kuman jahat yang dapat menyebabkan penyakit.

Sistem kekebalan tubuh sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti asupan makanan, aktivitas, dan kebersihan. Nutrisi untuk anak-anak adalah pilar yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh anak. Asupan makanan yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh adalah diet seimbang, yang terdiri dari karbohidrat, protein, sayuran, buah-buahan, lemak, vitamin dan mineral. Berbagai vitamin dan mineral, khususnya yang khusus, diketahui meningkatkan kekebalan, nafsu makan dan mempercepat penyembuhan anak-anak yang sakit



Mungkin saat ini para ibu bertanya-tanya, vitamin apa yang baik untuk anak-anak untuk meningkatkan untuk meningkatkan daya tahan? Saat ini, petugas kesehatan di Indonesia merujuk pada pedoman yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Anak Indonesia (IDAI) mengenai suplementasi vitamin dan mineral. Berikut ini adalah beberapa vitamin yang dikenal baik untuk meningkatkan sistem kekebalan anak.

Vitamin A

Metabolit vitamin A adalah faktor penting untuk meningkatkan proliferasi sel imun, serta sitotoksisitas untuk melawan kuman dalam tubuh.2 Proses ini terutama ditemukan di lapisan dalam usus, sehingga sangat baik untuk meningkatkan imunitas sistem pencernaan. . Makanan yang mengandung vitamin A sangat mudah didapat setiap hari. Makanan-makanan ini termasuk: wortel, ubi, tomat, daging sapi, sayuran hijau, pepaya, dan mangga. Ibu dapat mengolah berbagai makanan yang kaya vitamin A dalam menu yang disukai anak-anak. Selain dari konsumsi makanan, WHO merekomendasikan pemberian suplemen vitamin A 100.000 U pada bayi berusia 6-11 bulan, dan vitamin A 200.000 U setiap 4-6 bulan pada anak-anak berusia 12-59 bulan.3 Namun, ibu tidak perlu khawatir karena di Indonesia sendirian, Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) memiliki program vitamin A bulan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahun.4

Vitamin D

Ibu mungkin akrab dengan peran vitamin D untuk pertumbuhan tulang bayi. Tetapi selain itu, vitamin D juga dikenal memiliki efek imunomodulasi, yang memperkuat sel-sel kekebalan tubuh.2 Vitamin D mudah ditemukan dalam produk susu, seperti susu, keju, dan yogurt. Makanan lain yang kaya vitamin D meliputi: ikan, kedelai, kuning telur dan bayam. Paparan sinar matahari juga penting untuk sintesis vitamin D di kulit. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian 400 IU suplemen vitamin D untuk bayi yang disusui secara eksklusif, bayi yang minum susu formula kurang dari 1 liter sehari, dan anak-anak dan remaja.5 Namun, hingga kini belum ada rekomendasi untuk rutin suplemen vitamin D untuk anak-anak Indonesia.

Zat Besi

Zat besi memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, meningkatkan daya tahan dan konsentrasi serta prestasi belajar. Daging merah, hati, ikan, tahu, telur, sayuran hijau, dan kacang-kacangan adalah makanan yang mengandung banyak zat besi. WHO merekomendasikan suplementasi zat besi rutin setiap hari selama 3 bulan setiap tahun pada bayi usia 6 - 23 bulan.6 Di Indonesia sendiri, IDAI merekomendasikan pemberian suplementasi zat besi untuk semua anak, dengan prioritas usia balita (0-5 tahun), terutama mereka yang berusia 0- 2 tahun. Suplemen yang disarankan adalah 3 mg / kgBB / hari untuk BBLR <2500 gram, 2 mg / kg / hari untuk bayi cukup bulan, 1 mg / kg / hari untuk balita dan anak usia sekolah, dan 60 mg / hari untuk remaja. Memberi dianjurkan dua kali seminggu selama 3 bulan berturut-turut setiap tahun

Zink

Mineral penting lainnya untuk bayi dan anak-anak adalah seng (zinc). Seng adalah salah satu mineral yang penting untuk perkembangan dan fungsi sel imun, proses fagositosis melawan kuman.8 Selain itu, seng juga diketahui memiliki peran sebagai antioksidan, untuk mencegah kerusakan jaringan akibat radikal bebas. Makanan kaya seng meliputi: bayam, bawang putih, daging sapi, udang, kacang-kacangan dan biji-bijian. Suplementasi seng juga dikenal untuk mengurangi kejadian diare dan pneumonia. Suplementasi seng di Indonesia diberikan secara rutin setidaknya selama 2 bulan setiap 6 bulan, pada bayi usia 6-23 bulan.11

Melalui informasi di atas, tentu saja para ibu sekarang akrab dengan vitamin dan mineral yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan anak. Keduanya dapat ditemukan dalam bahan makanan yang diproses setiap hari, serta dalam bentuk suplemen. Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda ingin memberikan suplemen, sehingga dosis dan kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

0 Comments

Posting Komentar